Jumat, 18 April 2008

Teman Baru ( Atau lebih tepatnya adik baru)

Berawal dari iseng2 ngobrol dengan teman beberapa waktu yang lalu. Salah satu topik yang dibahas adalah masalah ke-jomblo-an ku tentunya (selalu menjadi topik menarik buat teman2ku). Bukan aku namanya kalau tidak bisa menanggapinya dengan tetap tersenyum dan ‘nodong’ buat dibantuin. Dikenalin kek, atau gimana lah caranya. Ujung-ujungnya dia menawari aku untuk dikenalin dengan adik sepupunya.

Aku menerima tawaran tersebut dengan sedikit bingung juga awalnya. Mengetahui bahwa sepupunya itu masih kuliah dan hampir 8 tahun lebih muda dibanding aku. Tapi setelah dipikir-pikir ga ada salahnya juga untuk dicoba. Kan niatannya adalah mendapatkan teman baru, heheheheh…….

Diberikanlah padaku nomor telepon adiknya itu. Dan cerita berlanjut ketika aku mulai mengirim sms kepada calon kenalan baru ini. Setelah beberapa kali sms terbayang dibenakku bahwa wanita yang satu ini benar2 tipikal mahasiswi (sibuk dengan kegiatan kuliah,bla3….). Sempat muncul kekhawatiran juga kalau ntar komunikasi tidak bisa terjalin dengan baik karena perbedaan usia dan perbedaan aktivitas. Tapi rasa PD ku segera muncul karena aku kan “bunglon”, hehehehe… menjadi anak kecil bisa, bersikap seperti mahasiswa ga masalah….berpandangan dan berlaku layaknya seorang yang dewasa juga sudah kujalani.

Aku ingat pertemuan pertama kami yang sebenarnya cukup mendadak. Kalau pada umumnya orang yang akan bertemu dengan seorang kenalan baru (dan lawan jenis) akan mempersiapkan diri (penampilan) dengan baik.Mandi dulu, pakai pakaian terbaik, bla3… pokoknya memberikan kesan awal yang menarik. Alih2 memberikan penampilan terbaik, pada pertemuan pertama aku bener2 bertemu dengan kondisi apa adanya. Aku yang saat dihubungi untuk bisa ketemuan sedang berada di kuta dengan pakaian yang biasa banget. Trus tidak ada niatan untuk pulang dulu karena aku harus ke tempat salah satu teman mengambil sesuatu. Dengan badan penuh keringat karena beberapa jam berada diatas sepeda motor dalam kondisi panas terik, aku tetap dengan PD meluncur ke tempat yang telah disepakati.

Setengah jam menunggu aku isi dengan merokok dan menikmati jus alpukat. Akhirnya dia datang juga. Kesan awalku adalah dia seorang yang friendly. Dia datang ternyata sama kondisinya dengan aku, maksudnya dia pun baru selesai dari aktivitas praktikum. Dandananya benar2 mahasiswi yang energik (aktif/sporty). Tidak ada kecanggungan sama sekali di antara kami (mungkin karena aku bisa berjiwa muda kali ye,hehehhhehheh). Pembicaraan mengalir dengan baik. Kami ngobrol sana sini, kebanyakan tertawanya malah. Ingin sebenarnya ngobrol lebih lama, tetapi karena dia harus kumpul lagi dengan teman2nya tuk mengerjakan tugas, ya cukup 1 jam pertemuan pertama kami.

Dua hari kemudian (sabtu) aku mengajaknya untuk ketemuan lagi. Awalnya mau ngajakin nonton, tetapi karena waktunya sangat padat dengan aktivitas kuliah dan persiapan ujian, akhirnya kami sepakat untuk makan malam. Untuk kali ini sih aku ada persiapan deh. Aku memutuskan untuk pakai kemeja, dan tentu saja sudah mandi dulu sebelumnya. Finally, we had dinner di sebuah tempat makan di daerah renon. Salah satu ucapannya yang masih kuinget adalah…. Kalau kak begi pakai kemeja gini kan mendingan, rapi. Tidak seperti kemaren tuh, kayak PREMAN……

2 komentar:

Anonim mengatakan...

hahahahaha,..........sebenarnya kak begi tu amang preman lagi, makanya selalu pakai jaket kulit..
udah saya sarankan, jaket kulitnya kasi saya aje, tapi katanya nunggu banjir orderan...coba kalo dh dikasiin pasti ngomongnya bakalan laen deh...he.....
maju teyus kak begi...

Anonim mengatakan...

Apa hasil dinernya kak begi???
dishare juga donk.