Jumat, 25 Juli 2008

Puisi Cinta

Aku mencintaimu bukan karena paras ayu mu
Bukan karena senyum menawan itu
Aku mencintaimu karena aku tidak tahu kenapa aku mencintaimu
Ku terbelenggu dalam jaring cintamu

Aku mencintaimu karena aku mencoba berpaling darimu
Menjauh darimu
Membencimu
Tetapi aku kembali padamu
Terperangkap dalam ruang hatimu

Aku mencintaimu karena bersamamu
Ada damai, ada tawa, ada pelangi
Ada senyum, ada hasrat, ada rasa

Bersamamu, kurentangkan kedua tanganku sambut datangnya sang surya
Kulihat dunia penuh dengan lukisan indah mempesona
Kudengar melodi indah menyentuh jiwa
Bersamamu, kurasa sesuatu yang ingin kurengkuh selalu

Jangan kau tanya lagi kenapa aku mencintaimu
Yang ku tahu aku mencintaimu
Aku mencintaimu karena aku mencintaimu
Cinta…itu kamu

Minggu, 20 Juli 2008

Menyelamatkan Bali


Bali adalah daerah wisata utama di Indonesia, bahkan sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Berkembangnya industri pariwisata di Bali pada akhirnya menjadikannya tulang punggung perekonomian Bali. Ini adalah sebuah fakta, sebuah realitas. Sebuah kenyataan pula bahwa perkembangan dunia pariwisata telah membuat wajah Bali berubah sangat drastis.Ribuan hektar lahan telah beralih fungsi menjadi hotel, restaurant, villa, pusat pertokoan sebagai konsekuensi jutaan wisatawan mancanegara yang membanjiri Bali per tahun.

Jutaan dolar yang dihamburkan wisatawan telah menggerakkan perekonomian Bali. Kita harus mengakui bahwa tanpa pariwisata maka Bali akan mati saat ini. Tapi apakah dengan pola pembangunan kepariwisataan saat ini yang semakin meminggirkan alam (dengan mengalihfungsikan lahan persawahan, perbukitan, sungai, pantai,dsb) akan mampu membawa Bali tetap menjadi daerah tujuan pariwisata utama secara berkesinambungan?

Kekhawatiran justru datang dari orang asing yang membandingkan kondisi Bali saat ini dengan puluhan tahun lampau. Bali sudah tidak seperti dulu lagi. Alam yang rusak, budaya yang semakin rapuh, manusia yang semakin materialistis, sampah yang semakin banyak diterima karena kedatangan semakin banyak manusia, adalah gejala yang bisa diamati yang akan membawa kehancuran. Apa yang akan menjadi daya tarik Pulau nan Magis ini 20-30 tahun ke depan? Apakah kompleks pertokoan mewah, kompleks hotel dan villa yang akan mereka cari? Ataukah hamparan sawah luas, bukit menghijau, pantai bersih nan elok dan areal kosong seperi puluhan tahun lalu? Apakah jalanan nan macet karena ratusan bus berisi wisatawan menjejali jalan atau suasana jalan yang lancar dan cukup lengang sehingga mereka bisa menikmati alam sambil berjalan kaki?

Dikalangan kita sendiri muncul pemikiran bahwa Bali harus mendatangkan lebih banyak wisatawan lagi. Karena itu perlu dibangun bandara baru (atau perluasan bandara yang ada), dan selanjutnya adalah tentu saja penambahan infrastruktur pariwisata lain seperti hotel, villa, restaurant, kompleks pertokoan, penambahan sarana transortasi, dst. Bayangkan jika belasan juta wisatawan asing mendatangi Bali per tahun (sekarang kurang dari 2 juta), sungguh luar biasa perekonomian Bali (pasti inilah terpikir di pikiran kita). Tapi apakah kita akan berpikir sanggupkah Bali menanggung beban yang akan diterima sehubungan dengan hal itu? Apakah kita harus merelakan semakin sedikit lahan kosong karena diperuntukkan fasilitas pariwisata? Apakah kita mampu melihat dan menjalani kemacetan seperti yang saat ini terjadi di Jakarta? Bali ini pulau kecil, Bali ini terkenal karena budayanya, persawahannya, alamnya, jangan lupakan itu.

Butuh strategi yang tepat agar pariwisata Bali tetap maju tanpa mengorbankan lingkungan Bali yang asri. Pariwisata yang berkualitas, yang segmented. Perekonomian Bali memang tergantung dari banyaknya uang yang dikeluarkan mereka di sini. Karena itu sangat menarik pendapat dari penerbit majalah Tropical Homes. Kenapa Bali tidak mentarget wisatawan yang kaya (sangat kaya) yang akan mengeluarkan uang banyak selama berwisata di Bali. Mana yang lebih baik, 100 ribu wisatawan setahun dengan pengeluaran 500 dolar per hari atau 1 juta wisatawan setahun dengan hanya pengeluaran 50 dolar per hari? Saya pribadi tentu saja akan menjawab pilihan pertama. Uang yang diterima oleh Bali sama tetapi beban Bali lebih ringan. Semakin sedikit hotel yang dibutuhkan, dst..dst…
Tentu lalu ada sanggahan, tenaga kerja yang ada akan diserap sektor apa? Bali dulu dikenal akan komoditas pertaniannya yang unggul, peternakannya yang bagus. Sektor inilah yang harus digalakkan. Pertanian, peternakan, perikanan. Bisa jadi Bali akan dikenal sebagai penghasil daging sapi berkualitas nomor wahid, kelapa, cengkeh, vanili, kopi, dsb. Bali bisa kaya tidak hanya dari sektor pariwisata. Pertanyaan selanjutnya maukah kita? (mungkin sulit jika banyak pejabat kita yang masih punya hotel ,villa dan sebagainya yang kelasnya hanya bintang 2 kebawah---mereka tentu tidak mau usaha mereka itu tutup bukan?---jadinya tetep ajah genjot kedatangan wisatawan-wisatawan yang “miskin” itu, hehehehe)

Kalau kita mau, bagaimana caranya? Tentu saja dilakukan upaya marketing agar semakin banyak wisatawan kaya ke Bali (orang Bali pintar2 kok, pasti bisa). Lalu bagaimana mencegah wisatawan yang tidak terlalu kaya?. Banyak alternatif. Misalnya naikkan visa on arrival, trus pajak kamar hotel ditingkatkan pula, pajak atas makanan yang dikonsumsi di restaurant,dsb. Mereka akan berpikir pula pada akhirnya. Kalau sekarang banyak sekali wisatawan yang tinggal berbulan2 di Bali dengan pengeluaran per hari sama seperti penduduk lokal (mereka nge-kos lho, dan masak pula sendiri). Akhirnya dengan pajak yang tinggi mereka paling seminggu saja di Bali (hehehehehe).

*Budaya bali yang luhung lahir dari masyarakat agraris, karena itu kalau ingin Bali tetap ajeg maka jadikan bali tidak hanya terkenal karena pariwisatanya, tetapi juga karena pertanian dan peternakannya.

Kamis, 10 Juli 2008

Made Mangku Pastika---Gubernur Terpilih

Rabu, 9 Juli 2008 kemarin, puncak Pilkada Bali berlangsung. Berdasarkan hasil quick count beberapa lembaga survey (yang kita akui keakuratannya) rakyat Bali telah menjatuhkan pilihannya kepada pasangan Pastika-Puspayoga sebagai Gubernur-Wakil Gubernur 5 tahun kedepan. Pasangan yang didukung oleh PDIP ini meraih sekitar 56 % suara (dari kurang lebih 77 % pemilih yang menggunakan haknya). Lawannya dalam panggung Pilkada ini, CBS-Suweta hanya mendapat sekitar 25 % dan Win-AP 19 %.

Kemenangan Pastika-Puspayoga harus kita terima sebagai kemenangan rakyat Bali. Setengah lebih warga telah menunjuk Pak Mangku Pastika untuk membawa Bali menjadi Bali yang Mandara (Maju Aman Damai Sejahtera). Sebagai kemenangan rakyat, saat ini kita harus bergembira semua, karena Bali tetap aman pasca Pilkada ini. Tidak seperti beberapa daerah lain yang terjadi kisruh berujung rusuh terkait Pilkada.

Untuk pemilih CBS-Suweta patut bergembira pula karena bisa memenangi pertarungan di daerah Gianyar (55%) dan Karangasem (43%). Sebagai mantan Bupati Gianyar 2 periode ternyata ketokohan Pak Cok tetap diakui. Namun masyarakat Bali di daerah lain ternyata masih belum bisa satu visi dengan program/janji yang beliau tawarkan.

Pemilih Winasa-AP tidak perlu berkecil hati. Walau tidak didukung oleh PDIP ternyata pak Winasa mampu menang telak di Jembrana (73%). Ini artinya bahwa masyarakat di Jembrana mengakui keberhasilan beliau memimpin Jembrana. Mengakui bahwa visi misi dan program yang beliau tawarkan bukan hanya mimpi atau angan-angan, tetapi memang telah dibuktikan bisa berjalan di Jembrana (selama 7 tahun seperti yang beliau sampaikan saat debat Cagub—memang sudah terbukti). Namun sekali lagi visi misi dan bukti tersebut mungkin belum mampu menggugah warga di kabupaten lain untuk memilihnya (mungkin masih banyak yang skeptis dan meragukan program tersebut dan menganggap hanya sekadar janji).

Sebagai Gubernur terpilih nantinya, pak Mangku Pastika harus mampu memposisikan dirinya sebagai pelayan/milik rakyat Bali. Bukan mengabdi untuk kelompok/golongan tertentu. Kita berharap beliau mampu mengayomi seluruh rakyat Bali. Berani mengatakan yang salah adalah salah (walaupun yang salah adalah orang/kelompok yang mendukung beliau saat pencalonan) dan tentu saja berani mengatakan kebenaran sebagai kebenaran (meskipun dalam tekanan pihak-pihak tertentu).

Sekarang kita semua menunggu janji Beliau saat kampanye. Apakah beliau konsisten untuk menerapkan good governance dan clean government. Birokrasi yang lambat dan tidak efektif (PNS tidak disiplin) sudah menjadi rahasia umum. Korupsi dan penyimpangan penggunaan dana APBD adalah penyakit lainnya. Kita berharap beliau menepati janjinya dan berkomitmen melaksanakannya (bahkan beliau berjanji akan mengundang KPK pula).

Ayo Pak Mangku, gunakan dana APBD benar-benar untuk kepentingan rakyat banyak. Kalau rakyat belum sejahtera, jangan izinkan dana tersebut untuk mobil dinas yang mewah, dsb..dsb…. Berantas korupsi. Disiplinkan jajaran/aparat bawahan anda. Rakyat Bali menggantungkan harapan yang begitu besar kepada Anda. Jika janji-janji yang telah terucap dilaksanakan/ditepati dan Bali menjadi Bali Mandara untuk seluruh rakyat maka kami pasti akan mendukung anda untuk dipilih kembali menjadi Gubernur periode yang selanjutnya. Kita kalahkan Fadel Muhammad yang di Gorontalo ketika dipilih untuk kedua kalinya didukung oleh lebih dari 80% rakyatnya. Kalau perlu Pak Mangku dipilih lagi oleh 99,99% rakyat Bali.

Selamat bekerja kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. Mari kita menuju Bali yang Mandara

Selasa, 08 Juli 2008

Akhirnya Datang Juga (Pilkada Bali 9 Juli)

Rabu esok, 9 Juli 2008, salah satu hari penting yang akan menentukan perkembangan Provinsi Bali 5 tahun ke depan tiba. Untuk pertama kalinya Bali akan memilih gubernur dan wakilnya secara langsung. Artinya dipilih langsung oleh masyarakat Bali tanpa melalui mekanisme pemilihan di DPRD seperti sebelum-sebelumnya.

Tiga kandidat dengan visi misi (janji) masing-masing berlomba merebut simpati calon pemilih selama masa kampanye. Berbagai program dijanjikan untuk membawa Bali menjadi sejahtera. Masing-masing menunjukkan kelebihan dirinya. Adalah sesuatu yang wajar jika masing-masing kandidat menunjukkan kelebihannya. Sebab itulah upaya untuk meyakinkan calon pemilih bahwa merekalah yang paling pantas untuk dipilih.

Tetapi menjadi sesuatu yang agak mengecewakan buat saya pribadi bahwa adanya usaha dari pihak-pihak tertentu yang malah mengeksploitasi isu-isu yang belum tentu kebenarannya untuk memojokkan/mendiskriditkan kandidat yang menjadi lawannya dalam panggung pilkada. Bahkan sampai ada iklan layanan masyarakat yang secara jelas mengajak masyarakat Bali untuk tidak memilih kandidat tertentu. Sungguh sangat patut disayangkan . Seharusnya masing-masing tim kampanye lebih menonjolkan kelebihan kandidat yang diusungnya daripada menjelek-jelekkan lawannya. Setiap kandidat pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang kita inginkan tentu saja Gubernur yang mampu membawa Bali sejahtera. Tidak ada manusia yang sempurna, pasti ada kekurangannya.

Bali membutuhkan pemimpin yang visioner dan tegas. Pemimpin yang tahu apa masalah yang menjangkiti Bali saat ini dan punya solusinya serta konsisten melaksanakannya. Gubernur yang bisa membuat Bupati tunduk kepada peraturan provinsi. Gubernur yang bisa mengalokasikan APBD benar-benar berpihak untuk rakyat. Gubernur yang melarang penggunaan APBD untuk pembelian mobil-mobil dinas yang mewah (Ada bupati mobil dinasnya di atas 500 juta sedangkan rakyat masih banyak yang melarat, sungguh ironis). Gubernur yang bisa melakukan pelayanan publik bebas dari pungli, membuat sistem birokrasi yang efektif dan efisien (sehingga tidak ada PNS yang kerjanya hanya absensi trus baca koran lalu jalan2 di mall). Gubernur yang menghapus jalan-jalan /studi banding bagi pejabat-pejabat kecuali sangatlah penting dan bermanfaat (daripada studi banding keluar dengan biaya mahal lebih baik datangkan saja ahli di bidang itu ke Bali, pasti lebih murah). Tentu saja juga yang pandai melobi pusat dan luar negeri sehingga bisa memanfaatkan dana APBN untuk pembangunan Bali. Dan masih banyak kualifikasi lainnya.

Seorang pemimpin akan dinilai pelaksanaan janji yang pernah diucapkannya. Begitu juga calon Gubernur. Setiap kandidat harus berani berjanji tentang apa yang akan dilakukannya. Kalau tidak berjanji/tidak punya program/programnya tidak jelas berarti dia tidak siap menjadi Gubernur. Kalau memang tidak setuju dengan korupsi di birokrasi yang merajalela kenapa harus takut mengatakan/berjanji untuk memberantas korupsi (korupsi adalah salah satu isu utama di Indonesia). Kalau memang memungkinkan diberikannya kredit tanpa agunan untuk UKM kenapa harus takut mengucapkannya. Kalau memang sudah ada dana BOS dari pusat untuk pendidikan kenapa masih mengatakan pendidikan gratis (dibiayai oleh APBD) tidak mungkin? (Pendidikan gratis memang tidak mungkin kalau dana APBD digunakan untuk pembelian mobil mewah, pengadaan komputer, alat tulis, alat belajar mengajar dsb yang di mark up).

Sebagian masyarakat memang masih takut/trauma dengan janji-janji calon gubernur. Mereka berkaca dari pengalaman-pengalaman sebelumnya dimana janji lebih sering tidak ditepati. Banyak yang mengatakan siapa pun yang dipilih sama saja. Kalau dulu saat kebebasan mengeluarkan pendapat masyarakat masih dipasung, mungkin jawabannya ya. Tetapi sekarang ini kita sudah bebas mengeluarkan pendapat termasuk mengkritisi pemimpin-pemimpin kita. Jadi tekanan yang dihadapi Gubernur terpilih untuk melaksanakannya janjinya sangatlah besar.

Karena itu marilah menggunakan hak pilih kita dengan tepat. Pilihlah Gubernur yang mempunyai visi misi/program yang jelas, yang berpihak kepada masyarakat luas, yang benar-benar akan menggunakan APBD untuk kepentingan rakyat (bukan untuk kepentingan kelompok tertentu), yang mampu mencegah/memberantas korupsi sehingga Bali yang adil dan makmur (apapun namanya apakah Bali Harmoni, Bali Cerdas Berbudaya Sejahtera, Bali Mandara) tercapai.

*Selamat memilih Gubernur baru. Semoga pikiran yang baik datang dari segala arah.

Kamis, 03 Juli 2008

Sendiri-Ku

Kembali ku tersadar
Bahwa diri ini masih sendiri
Tak ada yang menemani hari- ku
Tuk sekadar lepaskan dahaga-ku
Akan sebuah dekapan sayang
Hangatkan hati ini

Mencoba mengingat kembali saat-saat itu
Saat dia ucapkan dan ungkapkan
Bli….. sudah makan belum
Jangan lupa jemput aku ya…..
Ntar malem nonton yuk..
Kamu tahu ngga bli…. bersamamu aku merasa bahagia…..
Aduh Bli ini…kamu nakal deh….
Bli… I always love you…

Berbahagialah dia yang diselimuti cinta
Karna ada yang mencinta
Karna ada yang dicinta
Cinta membuat dunia lebih berwarna
Cinta melengkapi kita
Tidak dapat kubayangkan seorang lelaki tanpa ada wanita yang mencinta dan yang dicinta

Ku terus melangkah
Mencoba menggapai sebuah hati
Ku tersandung… dan tersandung lagi
Tapi ku terus berjalan
Sampai nanti akhirnya ku temukan pijakan-ku

Kapan saat itu akan tiba?
Wahai cinta, jangan biarkan aku menunggu lama
Tidak kah kau lihat, telah ku rentangkan tanganku tuk sambut hadir-mu
Datanglah padaku, jangan takut
Rebahlah dalam peluk-ku

10 Sikap Wanita yang Bisa Membuat Ilfil (ilang feeling maksudnyah)

1. Suka memberi harapan, padahal sudah sejak awal dalam hatinya mengatakan tidak.
2. Sangat bangga jika sudah memakai barang-barang mahal dan bermerek. Suka merengek untuk dibelikan barang-barang tersebut.
3. “Jual Mahal”. Sering bersikap seolah-olah tidak suka, padahal dalam hatinya sih beda. Kemudian sesudah ditinggalkan/dicuekin malah gantian ngejar2.
4. Maunya dijemput/diajak keluar menggunakan mobil. Kalau diajak naik sepeda motor mulai males2an. Takut kepanasan (ntar kulit jadi hitam katanya) dan juga takut kehujanan (padahal kan romantis yah….). Maunya diajak makan di tempat2 mahal, hang out ke tempat2 gemerlap. Point 2 dan 4 dapat digolongkan cewe matre.
5. Banyak alasan. Kalau menolak ajakan pria suka berbelit-belit alasannya. Lagi capek lah, ada urusan ma temen lah. Kalau ga suka ya bilang ga suka ajah. Gitu ajah kok repot.
6. Gampang tergoda. Tergoda dengan ajakan pria lain untuk jalan. Trus ujung-ujungnya mulai berbohong ke kita. Kalau sudah nyaman jalan dengan pria lain tersebut dengan mudahnya mengemukakan alasan kita tidak cocok, kamu tidak perhatian,dsb. Padahal sebenarnya sudah punya cadangan sih. Coba kalau calon selingkuhannya ujung2nya tidak sreg dihatinya, pasti kembali lagi.
7. Suka membandingkan kita dengan orang lain. Kamu tuh jangan seperti ini, seperti dia dong. Dia perhatian, bla3…rambutnya dirapiin dong…kamu fitness dong biar kekar,dsb…dsb. Sebenarnya ada baiknya juga dia seperti itu, tetapi kalau selalu tidak bisa menerima kekurangan kita malah kesal kan jadinya.
8. Keinginannya tidak bisa ditolak. Walaupun sudah diberi penjelasan kenapa kita tidak bisa memenuhi keinginannya, tetap saja dalam hatinya dongkol. Wanita yang setiap keinginannya harus terpenuhi membuat kita stress sendiri. Kebanyakan stress menjadi stroke… trus setra deh…..
9. Shopping…shopping……shopping…… sesekali sih wajar. Tapi kalau sudah menjadi gaya hidup, wah cape deh. Tiap minggu beli baju baru, sepatu baru, dan lain sebagainya. Emang ga ada kerjaan lain mbak?
10. Menghabiskan waktu untuk bergosip yang ga penting, menonton sinetron Indonesia yang ga bermutu. Bukannya menambah wawasan dengan membaca buku/majalah/surat kabar berkualitas, menonton acara televisi yang menambah ilmu, malah melakukan tindakan yang sebenarnya merupakan pembodohan (kalo sesekali sih gpp menonton acara bodoh seperti itu, sekalian buat refreshing).
11. Masih banyak lagi kalau mau dibuat… tapi kan judulnya 10 Sikap…….

Sepuluh Hal Mengapa Aku Tetap Membutuhkan Wanita

1. Jelas, karena dia adalah wanita, berjenis kelamin yang berbeda. Kunci harus ketemu dengan anak kunci agar dapat membuka pintu kebahagiaan.
2. Wanita adalah mahluk yang lebih menggunakan perasaan/hati dan peka terhadap emosi. Pria adalah mahluk yang cenderung menggunakan rasio/logika/akal sehat. Harmoni akan terbentuk jika dua hal ini saling melengkapi.
3. Sangat membutuhkan rasa ‘aman’. Membutuhkan kepastian dalam banyak aspek, seperti status (wanita ga suka diambangin kan), keamanan finansial, dsb. Karena itu wanita dapat menjadi motivator bagi pria sehingga kita berjuang tuk dapat memberi ‘rasa aman’ itu kepadanya.
4. Suka akan perhatian. Bahkan perhatian kecil pun sangat berarti untuk mereka. Sedangkan aku (dan umumnya pria) pada dasarnya cenderung cuek. Dengan adanya wanita kita bisa belajar bagaimana lebih peka akan hal-hal yang sebelumnya dianggap tidak penting.
5. Mudah percaya akan sesuatu sekaligus mudah dibohongi (sorry ye kalo salah, hehehehe). Karena itu kita bisa melatih diri bagaimana harus jujur. Kalau mau berlatih jujur sebaiknya pada mahluk yang gampang dibohongi.
6. Sangat suka bergosip. Sangat suka memperbincangkan orang lain. Apalagi kejelekan/kekurangan orang lain. Perhatikan deh, kaum wanita cenderung gampang sekali marah, kesal kepada temannya sendiri, dan apesnya sering karena hal-hal kecil. Sangat berbeda dengan pria. Pertemanan tidak akan bubar karena hal-hal yang sepele. Karena itu sudah menjadi tugas kaum pria untuk memberi nasihat kepada mereka, menjewer mereka. Dan karena wanita kita belajar untuk menjadi lebih dewasa.
7. Jujur, straight to the point. Kalau mereka tidak suka sesuatu pada diri kita cenderung langsung dikemukakan. Dapat menjadi kritik yang membangun.
8. Umumnya sangat rapi, teratur, kalau bisa segala aktivitasnya sudah terjadwal. Wanita bisa membantu pria dalam urusan seperti ini (bukan sebagai pembantu lho).
9. Sangat detail. Mempersiapkan sesuatu sampai memperhatikan hal-hal yang kecil. Jangan sampai ada yang terlewat, begitu dalam pikiran mereka. Dan bukankah excellent is in detail?
10. Kalau sudah sayang dan cinta akan memberikan segalanya buat si pasangan. Jangan ngeres dulu. Siap mencurahkan waktu, tenaga, pikiran,dsb. untuk membantu belahan jiwanya.