Rabu, 11 Juni 2008

Dilema buat yang Masih Sendiri : Mengejar Uang atau Wanita

Seorang teman berkata kepadaku : “If you chase for woman you will have lost money, but if you chase for money you won’t lose woman”. Kalau ditelan mentah2 pernyataan ini sangat benar adanya. Dalam kondisi jaman seperti sekarang sudah bukan aneh lagi wanita mengejar lelaki berduit. Tetapi kalau dipikir lebih dalam lagi, aku justru bertanya lagi pada diriku sendiri. Apakah aku mencari wanita sebagai pendamping hidup yang melengkapi diriku atau aku mencari wanita hanya untuk ada di sisiku saat aku membutuhkannya saja.

Menurutku, cinta (wanita) memang harus diperjuangkan. Dia harus dikejar. Tidak ada yang jatuh dari langit. Kalau toh dalam usaha tersebut kita mengeluarkan uang itu pasti terjadi. Mau nonton, makan, transport, dsb. pasti memerlukan uang. Tetapi kalau sampai karena wanita membuat kita kehabisan uang,berarti ada sesuatu yang salah. Wanita yang hanya meng”habis”kan uang kita bukanlah tipe wanita yang aku dambakan sebagai pendamping hidup. Wanita seperti itu (yang hanya mengambil, tidak mempunyai sifat mengisi) tidak beda jauh dengan wanita yang bisa dibeli. Dan sekarang sudah banyak wanita yang cintanya (?) bisa dibeli dengan uang. Bagiku cinta dan sayang tidak bisa dibeli dengan uang. Seorang wanita yang menikah dengan pria karena kekayaannya, bukan karena dia cinta terhadapa si pria, dalam hati kecilnya pastilah ia menderita. Dia terlihat bahagia dari luar, padahal di dalam hati ia menangis (apakah kebahagiaan sejati bisa dibeli dengan uang?)

Kalau toh si wanita tidak bersifat meng”habis”kan uang, tetapi ternyata uang kita tetap habis, berarti ada yang salah pada diri kita dalam mengelola hidup ini. Karena terlalu asyik mengejar wanita malah melalaikan tanggung jawab yang lain, pekerjaan/usaha,dsb. yang berakibat pada terganggunya income kita, maka jangan salahkan wanita jika ia meninggalkan kita. Wanita akan berpikir bagaimana ia bisa bertanggung jawab akan diriku (dan keluarga nantinya) sedangkan terhadap diri sendiri saja dia tidak bisa bertanggung jawab. Wanita tidak akan bisa dibodohi dengan kalimat2 gombal seperti : “ semua ku lakukan demi dirimu, aku kehilangan pekerjaanku, aku tidak bisa fokus pada bisnisku, kuabaikan waktu untuk usahaku, semua demi agar aku punya waktu lebih banyak bersamamu, bla..bla…bla).

Sekarang bagaimana jika kita bersikap menunggu datangnya wanita. Kita mengejar uang sebanyak2nya. Dan akhirnya saat itu datang juga. Berbondong2 wanita datang kepada kita (entah darimana asalnya). Segala trik dan strategi diluncurkan agar bisa sampai ke pelukan kita. Tapi, eits… tunggu dulu. Wanita memang akan datang, tetapi apakah yang datang itu adalah wanita yang mencintai kita dengan tulus? Kalau ia datang saat kita sedang berjaya maka tidak salah kalau kita berpikiran dia datang demi uang. Dan jawabannya sangat jelas, bukan dia yang aku inginkan sebagai pendamping hidupku.

Kalau kamu ingin mendapatkan cinta yang tulus dari seorang wanita, jangan jadikan uang sebagai umpan/senjata. Sentuh hatinya dengan perhatian, sayang. Ada saat dia membutuhkan, mencoba memahami dan mengerti. Menerima kelebihan dan kekurangannya. Kalau kamu mengandalkan uang untuk mendapatkan wanita, maka wanita yang datang kepadamu adalah wanita yang memang tertarik dengan uangmu. Dan ingat, hidup bagaikan roda yang terus berputar. Saat kamu tidak punya uang maka dia pun akan meninggalkanmu…

Buat wanita, jika kamu ingin mendapatkan cinta yang tulus dari seorang lelaki, jangan jadikan kecantikan wajahmu, keseksian tubuhmu sebagai senjata utama (tapi tetep perlu lho, hehehehehe). Kalau senjatamu hanya penampilan fisikmu semata, maka sudah bisa dipastikan, saat kerut mulai menghias wajahmu, tumpukan lemak mulai memeluk badanmu….lelakimu akan jatuh dalam dekapan wanita lain.

Tidak ada komentar: