Sabtu, 08 Maret 2008

Last Jomblo

Itulah judul sebuah poster yang dibuat oleh seorang temanku untuk mengakomodasi ide dari teman2 lain sebagai ekspresi rasa tertawa, sedih, miris, melihat nasib 3 orang diantara kami. Di bawah judul poster itu terpampang tiga foto lelaki ‘tua’. Fotoku sendiri, Cendol, dan Puja. Menyusul kemudian sebuah tulisan Tips for the looser, yang tidak perlu kutulis isinya apa (J).

Kejombloan kami semakin hangat saja untuk dibicarakan. Terlebih sebentar lagi, Panca akan segera mengakhiri status singlenya dengan menikahi sang pacar. Ia pun akhirnya menyusul Devil, Pegur, Doni, Wisnu, Mandul, Loyo, Dirga, dan masih banyak yang lain. Memang masih ada yang belum segera menikah. Tapi setidaknya mereka (Anom, Bongkrek, Adi Pacul, Ajuk, Dek Cu, Binto- menyebut sebagian dari mereka) sudah punya calon . Lha, kami ini? Ngga ada progress….begitu selalu yang meluncur dari bibir mereka.

Looser? Waduh, kalau dipikir2 tidak mau juga dicap seperti itu. Masa sih kami ini seorang pecundang (gara-gara belum punya pacar). Bukannya aku tidak ada usaha, ada kok walaupun……. Hal itu bukan prioritas utamaku saat ini, let it flow ajah, jodoh udah ada yang ngatur….. begitu sanggahanku menanggapi sindiran mereka. Ae mule jodoh ade ane ngatur, kewale lamun ngoyong dogen, entut ente sing maan… de nganti panak cang be tua ente mare nganten ……begitu balasan mereka.

Dalam hati aku berpikir, sekarang sih mungkin aku masih bisa tenang-tenang saja dengan kesendirianku ini. Aku saja masih bisa tertawa jika orang tuaku menanyakan kapan nikah, dah punya pacar belum, dan sejenisnya. Tapi bagaimana jika usiaku sudah menginjak kepala tiga? (tidak terlalu lama lagi lho) Apakah aku masih bisa tenang seperti sekarang? Mmmhhhhhhhhhh… semoga (maksudnya sih semoga dah punya pasangan, atau kalau ngga ya semoga tetap bisa sabar.. J

Sendiri, tidak harus membuat hidup ini terasa sepi. Dalam kesendirian tidak harus membuat hidup ini kurang makna. Kita hidup tidak hanya nantinya untuk menikah lalu untuk punya keturunan bukan? Aku pribadi sampai saat ini tetap menganggap menikah dan berketurunan adalah sesuatu yang harus tetap dicapai dalam hidup ini. Tetapi janganlah karena kamu masih sendiri lalu sangat membebani pikiranmu. Terkadang karena pikiran terbebani malah menjadi hambatan dalam mencapai tujuan hidup yang lainnya. Kerja menjadi terganggu, kesehatan kena getahnya (kan karena stress bisa meningkatkan kadar asam lambung, bisa juga tekanan darah naik lho), dan sebagainya. Jangan lupakan sasaran lain. Bagaimana meningkatkan karir misalnya. Bagaimana mengembangkan usaha. Bagaimana menjadi berguna untuk diri sendiri, saudara, orang tua, teman,masyarakat.

Pren, tenang ajah. Aku tetap berusaha kok. Aku masih normal kok, masih menyukai wanita. Jangan hanya ngeledek dong. Bantuin kami-kami ini. Kenalkan dengan seseorang atau apa lah…. Hehehehe. Pastinya, di hari tua nanti aku ingin dikelilingi istri, anak, cucu dan cicit. Dan aku tidak akan asal pilih (kan banyak tuh yang akhirnya menikah dengan alasan seperti ini: yang penting dapet aja deh). Yang penting tetap doakan kami2 ini ya……..

*begi yang masih jomblo dan masih tetap berbahagia*

Tidak ada komentar: