Minggu, 09 Maret 2008

Iri Hati

Apa yang terlintas dibenakmu jika disodori sebuah frase Iri Hati. Sebagian besar dari kita pasti akan mengatakan sebagai sebuah sifat yang harus dihindari. Kita selalu diajarkan oleh orang tua kita berbahayanya sifat yang satu ini. Dalam sastra agama pun, iri hati dikategorikan sebagai sifat “setan”. Yah, karena cap negatif yang telah disematkan untuknya maka kita selalu dinasihati Jangan Iri Hati.

Jadi, salahkah jika kita iri hati? Apakah jika kita iri maka kita menjadi setan? Akankah membuat kita semakin jauh dari surga?Jelas, banyak yang akan menjawab mempunyai sifat iri hati adalah tidak baik. Mungkin termasuk kita masih berpandangan seperti itu. Kita sering berdoa,”Ya Tuhan, hilangkanlah/jauhkanlah sifat iri hati dariku”. Rasa iri harus dienyahkan dari hati kita, demikian para pemuka agama sering berpesan.

Sungguh kasihan wahai engkau si ”iri hati”. Tapi tidak usah bersedih. Aku tidak akan menghakimi kamu sebagai sifat yang jelek. Aku tidak menyebut kamu sebagai sifat setan (walau aku yakin darimu bisa melahirkan setan). Jangan takut kalau sifat iri menghampiri kita. Jangan takut Tuhan akan menghukum karena kita didatangi si iri (bukankah kita tidak mengundang si iri untuk datang). Dia datang sebagai tamu di hati kita. Sekarang tergantung bagaimana kita menyikapi tamu ini bukan?

Seorang gadis iri melihat temannya karena lebih cantik, lebih sexy, dan selalu menjadi pusat perhatian. Lalu ia menyebarkan fitnah sehingga temannya itu dijauhi. Yup, Iri hati telah mengubah si gadis menjadi setan. Tetapi, jika perasaan iri ini menyadarkan si gadis untuk memperbaiki dirinya, mencintai kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, mengasah kelebihan yang dimilikinya, bukankah “Iri hati” menjadi motivator yang luar biasa untuknya?
Jangan pernah malu dan sedih untuk mengakui pada diri sendiri bahwa kita iri pada orang lain.Kata Tuhan sih jadikan sebagai motivasi agar diri kita menjadi lebih berguna, agar kita terus menggali kemampuan terbaik kita.

*begi yang iri karena teman2nya lebih sukses dalam hal cinta, sudah banyak yang menikah malah.begi yang iri karena usaha teman2nya sudah berjalan lancar dan mulus, sedangkan usahanya masih megap2.begi yang iri karena teman2nya banyak yang sudah bisa beli kendaraan sendiri bahkan rumah sendiri, sedangkan ia sendiri untuk bayar cicilan utang ajah masih berat banget rasanya*

Tidak ada komentar: